Rabu, 17 Agustus 2016

Kekayaan yang tidak Teroptimalkan



Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam. Hampir semua bahan baku tersedia untuk berbagai macam konversi energi. Luasnya daratan yang dimiliki Indonesia menyimpan bagitu banyak potensi sumber daya untuk kemajuan dan kemandirian bangsa. Panjangnya garis pantai Indonesia seharusnya tidak saja menjadi aset bagi peningkatan sektor wisata atau hiburan namun bisa dimanfaatkan sebagai salah satu sumber bahan baku yang bisa dikonversi  menjadi energi. Rumput laut dan berbagai komoditas laut lainnya seharusnya tidak menjadikan Indonesia sebagai negara yang terbelakang dalam hal penyediaan energi.

Kekayaan itu kadang yang membuat kita lupa dan tidak sadar bahwa semuanya harus dikelola dengan baik. Dengan mengoptimalkan potensi yang ada, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara yang makmur, bukan tidak mungkin Indonesia terlepas dari kepungan negara-negara adidaya. Sebagaimana yang kita ketahui keberadaan sumber bahan bakar fosil sebagai sumber energi itu terbatas, yang pada suatu saat keberadaanya akan habis. Sementara kebutuhan energi untuk berbagai aktivitas terus meningkat. Hal tersebut tentunya menjadi bahan pemikiran yang memunculkan ide baru untuk mengembangkan enegi baru dan terbarukan sebagai sumber energi alternatif. Namun pada kenyataannya keberadaan sumber energi alternatif tersebut masih sangat sedikit baik penelitian, pengembangan dan pemanfaatannya

Sumber bahan baku yang melimpah tanpa penggunaan teknologi yang tepat dan modern sama halnya dengan lahan yang luas tanpa ditumbuhi satupun tumbuhan, tidak ada manfaat yang bisa diambil. Keterbatasan teknologi yang digunakan untuk mengkonversi sumber daya yang ada menjadi produk yang lebih bermanfaat salah satunya disebabkan karena kurangnya pendanaan untuk melakukan penelitian. Pemerintah sebagai lembaga pengatur dan pembuatan kebijakan menyampaikan dengan lantang bahwa sangat mendukung upaya-upaya pengembangan energi baru dan terbarukan, tapi kenyataan yang terjadi tidak seperti itu. Terlalu banyak uang negara yang digunakan untuk hal-hal yang prioritasnya bisa dikesampingkan. Apakah pemerintah menyadari bagaimana kondisi semua masyarakatnya? Apakah pemerintah tidak pernah melihat bagaimana kondisi rakyatnya yang ada di Indonesia timur sebagai salah satu contohnya. Meraka tidak menuntut banyak hal, mereka tidak meminta lebih dari apa yang pemerintah miliki.