Aluminium dilambangkan dengan simbol Al merupakan salah satu jenis logam yang cukup
melimpah di alam. Aluminium memiliki titik didih sebesar 2519°C dengan
rapat massa sebesar 2,7 g/cm3 dan titik leleh pada 660,32°C
serta massa unsur 26,98.
Aluminium merupakan unsur logam berwarna putih-perak
yang ditemukan pada tahun 1825 oleh seorang ahli kimia Denmark yaitu Hans
Christian Orsted. Aluminium merupakan logam paling melimpah yang ditemukan di
lapisan kerak bumi, dengan perbandingan sebesar 8,3 persen dari total berat
lapisan kerak bumi. Aluminium terkandung dalam air laut, bagaimanapun
sedikitnya 0,01 gram per satu metrix ton (0,01 ppm).
Isotop untuk aluminium adalah 27Al dengan
kelimpahan alami 100
persen, tetapi tujuh isotop lain juga diketahui, salah satunya yang
digunakan sebagai suatu pengusutan radioaktif ( 26Al ).
Aluminium
yang ada di alam tidak ditemukan secara bebas dalam bentuk logam, tetapi
biasanya ditemukan dalam bentuk silika, oksida atau oksida hidrat (bauksit). Ekstraksi
aluminium dari bijihnya melalui proses yang sangat sulit dan memerlukan biaya
yang mahal, sehingga umumnya aluminium digunakan kembali atau didaur ulang.
Aluminium
merupakan logam yang ringan, dapat dibentuk dan sangat mudah ditempa. Aluminium
dilindungi oleh lapisan oksida yang bereaksi dengan udara dan air serta tahan
terhadap korosi (pengkaratan). Aluminium merupakan salah satu logam paling
ringan tetapi cukup kuat dan sangat membantu dalam metalurgi, transportasi
(misalnya pada pesawat, mobil, kereta api dan kapal), dan arsitektur (misalnya
pada bingkai jendela dan ornamen dekorasi).
Aluminium juga digunakan pada pembuatan alat memasak karena aluminium
merupakan penghantar panas yang baik. Aluminium foil cukup tipis dengan
ketebalan sekitar 0,18 milimeter (0,007 inchi) sangat berguna pada peralatan
rumah tangga, melindungi makanan dari pembusukan oleh bakteri dan mampu
menginsulasi. Aluminium dimanfaatkan secara luas pada pengemasan minuman
kaleng; lebih dari 100 miliar diproduksi setiap tahunnya. Rata-rata tubuh
manusia mengandung sekitar 35 miligram (0,0012 ons) aluminium, tetapi tidak diketahui
secara biologis perannya, bagaimanapun, aluminium diduga menjadi faktor dalam
pengembangan penyakit Alzheimer.
Sumber
: J.J Lagowski, Ph.D. 2004. Chemistry: Foundations dan Applications. USA.