Indonesia merupakan
negara yang kaya dengan sumber daya alam. Hampir semua bahan baku tersedia
untuk berbagai macam konversi energi. Luasnya daratan yang dimiliki Indonesia
menyimpan bagitu banyak potensi sumber daya untuk kemajuan dan kemandirian
bangsa. Panjangnya garis pantai Indonesia seharusnya tidak saja menjadi aset
bagi peningkatan sektor wisata atau hiburan namun bisa dimanfaatkan sebagai
salah satu sumber bahan baku yang bisa dikonversi menjadi energi. Rumput laut dan berbagai
komoditas laut lainnya seharusnya tidak menjadikan Indonesia sebagai negara
yang terbelakang dalam hal penyediaan energi.
Kekayaan itu kadang yang membuat
kita lupa dan tidak sadar bahwa semuanya harus dikelola dengan baik. Dengan mengoptimalkan potensi yang ada, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara
yang makmur, bukan tidak mungkin Indonesia terlepas dari kepungan negara-negara
adidaya. Sebagaimana yang kita ketahui
keberadaan sumber bahan bakar fosil sebagai sumber energi itu terbatas, yang pada suatu saat keberadaanya
akan habis. Sementara kebutuhan energi untuk berbagai aktivitas terus
meningkat. Hal tersebut tentunya menjadi bahan pemikiran yang memunculkan ide
baru untuk mengembangkan enegi baru dan terbarukan sebagai sumber energi
alternatif. Namun pada kenyataannya keberadaan sumber energi
alternatif tersebut masih sangat sedikit baik penelitian,
pengembangan dan pemanfaatannya.
Sumber
bahan baku yang melimpah tanpa penggunaan teknologi yang tepat dan modern sama
halnya dengan lahan yang luas tanpa ditumbuhi satupun tumbuhan, tidak ada
manfaat yang bisa diambil. Keterbatasan teknologi yang digunakan untuk
mengkonversi sumber daya yang ada menjadi produk yang lebih bermanfaat salah
satunya disebabkan karena kurangnya pendanaan untuk melakukan penelitian.
Pemerintah sebagai lembaga pengatur dan pembuatan kebijakan menyampaikan dengan
lantang bahwa sangat mendukung upaya-upaya pengembangan energi baru dan
terbarukan, tapi kenyataan yang terjadi tidak seperti itu. Terlalu banyak uang negara yang digunakan untuk hal-hal yang
prioritasnya bisa dikesampingkan. Apakah pemerintah menyadari bagaimana kondisi
semua masyarakatnya? Apakah pemerintah tidak pernah
melihat bagaimana kondisi rakyatnya yang ada di Indonesia timur sebagai salah satu contohnya. Meraka tidak menuntut banyak
hal, mereka tidak meminta lebih dari apa yang pemerintah miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar